Lokot Nasution: Perpres Zero ODOL Perkuat Sistem Logistik dan Perlindungan Supir

Jumat, 04 Juli 2025 08:37

download lokot

Anggota Komisi V DPR RI, Lokot Nasution, menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah yang akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang penanganan truk Over Dimension Over Loading (ODOL).

"Aturan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam mewujudkan target zero ODOL pada tahun 2026 sekaligus memperkuat sistem logistik nasional," katanya, Kamis 3 Juli 2025.

Menurut Lokot, penerbitan perpres zero ODOL ini penting untuk memastikan kelancaran, keselamatan, serta efisiensi sistem distribusi logistik di Indonesia.

"Saya mengapresiasi keputusan pemerintah yang memilih jalur Perpres ketimbang menunggu terbitnya UU. Dalam konteks keselamatan jalan dan efisiensi logistik, waktu adalah nyawa. Kita tidak bisa menunggu terlalu lama," ujar Lokot.

Lokot juga menekankan bahwa regulasi ini juga harus dibarengi dengan perlindungan menyeluruh bagi para supir truk yang selama ini kerap diposisikan sebagai pihak yang paling terdampak, namun minim perlindungan.

"Para Supir ini adalah penggerak utama logistik nasional,maka kita juga harus memberikan perhatian yang sama dengan pengemudi moda transportasi lainnya. Seperti Pilot, Nakhoda ataupun Masinis, para Supir juga bertanggung jawab atas keselamatan penumpang atau barang yang diangkut." ucap Lokot.

Dirinya menambahkan bahwa perusahaan logistik ke depan harus memenuhi standar Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi para supir.

Perusahaan pengangkutan juga harus menyediakan sarana pendukung seperti depo penyimpanan barang, memiliki sistem manajemen beban muatan yang sesuai dengan aturan.

Kurangnya Pengawasan Kelayakan Truk dan Perlunya Aturan Tegas

Lokot juga menyoroti minimnya pengawasan terhadap kelayakan jalan truk dan mobil pengangkut, yang selama ini menjadi celah serius dalam sistem transportasi kita.

Banyak kendaraan berat yang beroperasi tanpa uji KIR yang layak, atau menggunakan bodi dan sasis hasil modifikasi tanpa standar teknis.

"Bagaimana kita bisa bicara keselamatan jika kendaraan ODOL dibiarkan jalan tanpa uji kelayakan rutin dan tanpa pengecekan teknis yang ketat?” ungkapnya.

Lokot mendorong agar perpres ini juga mencakup aturan tegas soal kelayakan operasional kendaraan, audit teknis berkala, serta sanksi administratif dan pidana bagi perusahaan yang lalai.

"Ke depan, kelayakan kendaraan pengangkut harus disertai dengan pengawasan ketat yang mengoptimalkan penggunaan teknologi terkini serta laporan tersebut harus diterima secara realtime. Kita butuh sistem yang tegas, bukan hanya imbauan," jelasnya.

ODOL Tak Hanya Rugikan Negara, Tapi Juga Merenggut Nyawa

Lokot menyoroti bahwa truk ODOL telah lama menjadi salah satu penyebab utama kerusakan jalan dan kecelakaan lalu lintas. Data dari Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri menunjukkan bahwa selama periode Januari hingga Oktober 2024, telah terjadi 220.647 kasus kecelakaan lalu lintas, dengan 22.970 korban jiwa.

"Angka ini mengerikan. Truk dengan muatan berlebih, rem yang blong dan kehilangan kendali tidak hanya merusak jalan tapi juga mengancam nyawa pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya," cetus Lokot.

Sementara itu, beban kerugian negara akibat kerusakan jalan karena ODOL diperkirakan mencapai Rp 43 triliun per tahun, termasuk biaya perbaikan jalan nasional, kerusakan jembatan, hingga hambatan logistik.

"Kita bicara soal nyawa, soal kerugian besar negara, dan soal keselamatan semua pengguna jalan. program zero ODOL bukan pilihan, tapi keharusan,” tegas Lokot.

Jangan Kalah dari Singapura

Lebih lanjut, Lokot menilai bahwa Indonesia harus belajar dari negara tetangga seperti Singapura, yang telah lebih dahulu menerapkan standar tinggi dalam manajemen logistik dan transportasi.

Menurutnya, Singapura mampu menunjukkan sistem serta aturan yang baik dan tegas pada kualitas pengangkutan dan sumber daya manusianya justru meningkatkan efisiensi dan daya saing.

"Kita punya pasar yang jauh lebih besar dan posisi yang sangat strategis, seharusnya terkait urusan transportasi logistik ini kita bisa lebih hebat dari Singapura," kata Lokot.

Dukung Ekonomi dan Keselamatan Jalan

Rencana pemerintah untuk menghapus kendaraan ODOL pada 2026 telah menjadi bagian dari program nasional peningkatan keselamatan transportasi jalan dan efisiensi logistik.

Dibawah komando Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pekerjaan Umum , Kementerian Perindustrian, Kepolisian serta stakeholder lainnya telah menyusun peta jalan penghapusan ODOL secara bertahap.

Keberadaan Perpres nantinya diharapkan dapat memberikan dasar hukum yang kuat untuk sinergi antarinstansi, serta mendorong perbaikan menyeluruh pada rantai logistik di Indonesia.

"Saya berharap bawah Perpres ini nantinya bukan hanya soal pengawasan terhadap kendaraan yang ODOL saja, tapi perbaikan menyeluruh pada rantai logistik kita. Termasuk pola pikir pelaku usaha dan perlindungan bagi para supirnya," kata Lokot.

( sumber : sumut.suara.com )


Berita Lainnya

Nasional

Fraksi Demokrat Dorong Percepatan Anggaran dan Reformasi Tata Kelola Kehutanan

Nasional

Banjir di Musim Kemarau, Legislator: Pemerintah Harus Susun Strategi Lengkap dan Detail Hadapi Perubahan Iklim

Nasional

Trump Ancam Lonjakan Tarif ke BRICS, PD: Kita Harus 1 Suara Dukung Prabowo

Nasional

Anggaran KPU 2026 Membengkak, DPR Beri Lampu Hijau Tambahan Hampir Rp1 Triliun

Nasional

HT Ibrahim Terima Audiensi Komisioner KKR Aceh di Senayan

Nasional

Dede Yusuf Minta Pemerintah Terapkan Pajak Progresif Lahan Agunan

Nasional

Komdigi Didesak Perketat Pengawasan Kartu SIM yang Sering Dipakai Judi Online

Nasional

Rinto Subekti Tegaskan Sosialisasi 4 Pilar Perkuat Fondasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Berita: Nasional - Fraksi Demokrat Dorong Percepatan Anggaran dan Reformasi Tata Kelola Kehutanan •  Nasional - Banjir di Musim Kemarau, Legislator: Pemerintah Harus Susun Strategi Lengkap dan Detail Hadapi Perubahan Iklim •  Nasional - Trump Ancam Lonjakan Tarif ke BRICS, PD: Kita Harus 1 Suara Dukung Prabowo •  Nasional - Anggaran KPU 2026 Membengkak, DPR Beri Lampu Hijau Tambahan Hampir Rp1 Triliun •  Nasional - HT Ibrahim Terima Audiensi Komisioner KKR Aceh di Senayan •  Nasional - Dede Yusuf Minta Pemerintah Terapkan Pajak Progresif Lahan Agunan •  Nasional - Komdigi Didesak Perketat Pengawasan Kartu SIM yang Sering Dipakai Judi Online •  Nasional - Rinto Subekti Tegaskan Sosialisasi 4 Pilar Perkuat Fondasi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara •