Anggota Komisi IV DPR RI, Ellen Ester, mengungkapkan beberapa poin penting yang menjadi perhatin terkait kebijakan dan anggaran untuk sektor pertanian di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan Sulawesi Tengah dan daerah-daerah di bagian timur Indonesia.
Dalam rapat tersebut, Ellen mengapresiasi alokasi anggaran sebesar Rp 6,38 triliun untuk sektor pertanian, yang difokuskan pada bidang lahan dan irigasi.
Meskipun demikian, Ellen mengingatkan bahwa pemerataan pembangunan infrastruktur pertanian harus merata hingga ke daerah-daerah yang sering terabaikan, seperti wilayah Sulawesi Tengah.
“Apresiasi kami terhadap alokasi anggaran ini, namun kami minta agar jangan hanya Jawa, Sumatera, Bali, NTB, dan NTT yang mendapatkan perhatian. Sulawesi Tengah dan daerah timur lainnya sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur irigasi yang layak, mengingat banyak irigasi di daerah kami yang rusak dan perlu diperbaiki untuk mencapai swasembada pangan,” ujar Ellen dalam rapat dengan Eselon 1 Kementerian Pertanian, dikutip, Kamis,(17/7/2025).
Lebih lanjut, Ellen juga menyoroti masalah sektor holtikultura di daerah pegunungan Lembanapu, Sulawesi Tengah, yang dikenal sebagai penghasil sayuran utama seperti cabai, bawang merah, dan tomat.
Ia menekankan perlunya perhatian khusus dari Dirjen Holtikultura dalam mendukung keberlangsungan usaha petani sayuran di daerah tersebut, yang juga berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan pasar ekspor.
Terkait dengan petani milenial, Ellen juga menyampaikan bahwa upaya untuk menarik generasi muda agar terjun dalam dunia pertanian harus didorong lebih serius.
Di daerah pemilihannya, Kabupaten Poso, Ellen telah mendorong ribuan pemuda untuk bergabung dalam kelompok tani milenial, namun masih diperlukan dukungan lebih dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian agar aksi nyata dapat terlaksana.
“Petani milenial adalah masa depan pertanian Indonesia. Kami telah menantang ribuan anak muda untuk menjadi penerus petani orang tua mereka. Mereka perlu diberi ruang untuk berkembang dan berinovasi dalam bidang pertanian,” lanjutnya.
Selain itu, Ellen juga menyampaikan isu penting mengenai komoditas kakao di Sulawesi Barat. Meningkatnya minat petani terhadap kakao, seiring dengan harga yang stabil meski ada sedikit penurunan, menunjukkan potensi besar sektor ini yang perlu didorong lebih lanjut.
Terakhir, Ellen menyampaikan soal masalah bibit jagung hibrida yang dibagikan oleh Kementerian Pertanian kepada petani. Meskipun bibit ini lebih murah, banyak petani yang merasa hasilnya tidak optimal dibandingkan dengan varietas lain seperti BISI-2.
Ellen berjanji akan terus memantau perkembangan ini dan melaporkan hasilnya ke pihak terkait.
Ellen mengakhiri penyampaiannya dengan menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional, dan setiap kebijakan yang diambil harus benar-benar memberikan manfaat bagi petani, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal.
“Pertanian adalah tulang punggung ekonomi negara. Pemerintah harus memastikan bahwa setiap anggaran dan kebijakan yang ada dapat meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia,” tandas Ellen.
Laporan: Muhammad Rafik
( sumber : kedaipena.com )
