Presiden Prabowo Subianto kembali menghidupkan posisi Wakil Panglima TNI yang kini diduduki Jenderal Tandyo Budi Revita. Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat (PD) Rizki Natakusumah menilai posisi itu penting merujuk pada situasi strategis RI saat ini.
"Kami mendukung upaya Presiden Prabowo perkuat TNI dengan keberadaan pos-pos baru, khususnya pengangkatan Wakil Panglima TNI. Kami menilai bahwa dinamika situasi strategis pada saat ini sudah menunjukkan tingkat ancaman yang sangat mengkhawatirkan," kata Rizki kepada wartawan, Senin (11/8/2025).
Rizki berharap Wakil Panglima TNI dapat mengoptimalkan pos-pos baru lainnya di TNI. Di sisi lain, dia memuji langkah pemerintah melakukan perubahan struktur di tubuh TNI setelah revisi Undang-Undang (UU) TNI disahkan.
"Oleh karena itu, kami berharap bahwa penunjukan Wakil Panglima TNI dapat membuat TNI menjadi lebih sigap mengoptimalkan pos-pos yang juga baru agar dapat langsung bekerja memenuhi tugas-tugas yang diberikan negara," ujar Rizki.
"Penunjukan Wakil Panglima TNI menjadi indikasi bahwa pemerintah semakin serius memperkuat TNI secara kelembagaan. Hal itu menjadi tindak lanjut yang positif setelah baru-baru ini kami, Komisi I DPR RI bersama pemerintah, merevisi UU TNI yang baru," sambungnya.
Adapun Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Wakil Panglima TNI. Jenderal Tandyo Budi Revita dipercaya menjadi Wakil Panglima TNI.
Pelantikan Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita digelar dalam rangkaian acara upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025). Upacara ini digelar pukul 09.00 WIB dan dihadiri langsung Presiden Prabowo beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Pelantikan Wakil Panglima TNI kepada Jenderal TNI Tandyo Budi, lulusan Akademi Militer tahun 1991," demikian pengumuman dalam acara yang diikuti dengan penyematan tanda bintang kepada Tandyo oleh Prabowo.
Sebagaimana diketahui, posisi Wakil Panglima kosong selama 25 tahun. Terakhir jabatan ini diemban oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi pada 1999-2000.
( sumber : news.detik.com )
