Anggota Komisi XII DPR RI, Nurwayah, menilai keberhasilan Pertamina menerbangkan pesawat dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan minyak jelantah merupakan tonggak penting dalam transisi energi nasional.
“Ini adalah momentum bersejarah. Pertamina membuktikan bahwa Indonesia mampu menghasilkan energi alternatif yang ramah lingkungan sekaligus berdaya saing global,” ujar Nurwayah dalam kwterangan persnya di Jakarta, Jumat (22/8).
Menurutnya, kehadiran SAF bukan hanya inovasi teknologi, tetapi juga cara Indonesia mengolah limbah menjadi energi bernilai tambah.
“SAF berbasis minyak jelantah memberi nilai tambah dari limbah domestik, sekaligus mendukung target net zero emission 2060,” katanya.
Legislator dari Partai Demokrat ini menegaskan, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin regional dalam energi bersih.
“Indonesia memiliki sumber daya besar. Jika dikelola serius, kita bisa menjadi hub produsen SAF di Asia Tenggara bahkan dunia,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya memasukkan SAF ke dalam agenda strategis jangka panjang.
“Inovasi ini harus menjadi bagian dari strategi besar menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Nurwayah.
Lebih jauh, ia menyerukan agar pemerintah dan parlemen memastikan dukungan regulasi yang konsisten.
“Pertamina sudah membuka jalan, kini saatnya pemerintah dan DPR memperkuatnya dengan kebijakan yang mendorong ekosistem energi bersih,” tambahnya.
( sumber : dnews.co.id )
