Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan meminta mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono menjelaskan informasi menyangkut dalang unjuk rasa beberapa hari terakhir ini secara lengkap kepada Presiden Prabowo Subianto.
Hinca mengatakan, Hendropriyono merupakan intelijen yang sudah sangat senior sehingga memahami persoalan seperti ini.
"Pak Hendro, orang yang sangat senior dan paham betul ini, menyampaikan secara lengkap kepada presiden," kata Hinca, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Politikus Partai Demokrat itu berharap informasi dari Hendropriyono akan menjadi bahan masukan bagi presiden sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Masukan dari Hendropriyono diharapkan bisa membuat Prabowo mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga kedaulatan.
"Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kebersamaan kita, menjaga kedaulatan negara, karena juga disebutkan peran asing," tutur dia. Hinca mengatakan, pihaknya tidak memiliki keahlian dalam bidang intelijen. Oleh karena itu, Hendropriyono diharapkan bisa menyampaikan informasi intelijen secara utuh kepada Prabowo.
"Tapi, saya kira Pak Hendro kita minta untuk segera menyampaikan secara utuh, lengkap kepada pemerintah," ujar Hinca. Sebelumnya, massa gabungan dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat menggelar unjuk rasa besar untuk kedua kalinya guna memprotes kenaikan tunjangan anggota dewan, pada Kamis (28/8/2025).
Seperti unjuk rasa pada Senin (25/8/2025) kemarin, demonstrasi ini juga diwarnai dengan bentrokan. Aparat merangsek maju, memukul mundur demonstran yang didominasi mahasiswa dan pelajar. Mereka juga terus menembakkan gas air mata.
Sementara itu, massa terus melawan aparat dengan bambu hingga batu. Situasi semakin mencekam karena bentrok terus terjadi dan berujung pada insiden mobil lapis baja Brimob melindas pengemudi ojek online. Di antara yang terlindas adalah Affan.
Ia akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya, Hendropriyono mengeklaim mengetahui siapa dalang di balik unjuk rasa beberapa hari terakhir.
Menurutnya, pihak tersebut memiliki kaki tangan di Indonesia yang bisa dikendalikan.
"(Dalangnya) dari luar. Dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam," ujar Hendropriyono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). "Dan saya sangat yakin bahwa kaki tangannya di dalam ini tidak ngerti bahwa dia dipakai. Tapi, pada waktunya nanti harus dibuka," sambung dia.
( sumber : nasional.kompas.com )