Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf meminta pemerintah agar memperkuat pengawasan di pos perbatasan RI-Timor Leste.
Diketahui, terjadi insiden ditembaknya seorang WNI bernama Paulus Kaet Oki oleh aparat Timor Leste di Desa Imbate, Kecamatan Bikome Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.
“Salah satu permasalahan daerah perbatasan itu memang adanya disparitas, itu secara wilayah secara ekonomi ataupun juga secara pertahanan,” ungkap Dede, yang dikutip Jumat (29/8).
“Oleh karena itu kami memang mengimbau kepada pemerintah untuk menyiapkan beberapa sarana pendukung, pertama tentu adalah sarana keamanan pertahanan keamanan pada TNI Polri di wilayah perbatasan,” tambahnya.
Dede Yusuf juga meminta pemerintah supaya membangun wilayah perbatasan dan juga melengkapi penjagaan dengan kamera pemantau atau CCTV.
Oleh karena itu, lanjut Dede, dengan adanya kamera pemantau di sepanjang garis titik batas, bisa membantu menjaga pertahanan perbatasan. Kamera pemantau juga membuat penjaga perbatasan bisa melakukan pemantauan yang terdeteksi langsung.
Kemudian, Dede mengaku sering mendengar adanya proses transaksi jual beli di daerah-daerah perbatasan antara warga Indonesia dan warga negara lain.
Sehingga, Dede menyarankan agar pemerintah membentuk pemantauan di pasar untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dilakukan oleh WNA terhadap warga Indonesia di perbatasan. (Ykb)
( sumber : indonesiadefense.com )