Selebritas sekaligus anggota DPR Dede Macan Yusuf Efendi atau Dede Yusuf mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar segera membentuk direktorat jenderal badan usaha milik daerah (dirjen BUMD). Tujuannya, agar daerah mampu menggali dan mengembangkan potensi wilayah masing-masing demi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui kehadiran BUMD yang tepat guna.
Dede Yusuf menyoroti, lebih dari 60% dari sekitar 1.100 BUMD yang ada di Indonesia saat ini dikategorikan sebagai kurang sehat bahkan tidak sehat. Penyebab utamanya adalah ketidaksesuaian antara jenis BUMD yang dibentuk dengan potensi ekonomi lokal.
“Misalnya, daerah yang potensial di sektor pertanian dan peternakan malah membentuk BUMD Migas dan Energi. Ini jelas tidak tepat sasaran,” tegas Dede Yusuf dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat (Raker dan RDP) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Ia mengkritik keberadaan beberapa BUMD justru hanya menjadi perantara proyek-proyek tertentu, bukan sebagai instrumen peningkatan ekonomi masyarakat di daerah.
Permasalahan lain yang ditemukan Dede Yusuf selama kunjungan kerjanya ke berbagai daerah adalah ketidaksesuaian fokus BUMD dengan pelaku usaha lokal, terutama UMKM. Akibatnya, para pengusaha kecil tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dari BUMD.
“BUMD malah tidak mau membantu UMKM karena sektor yang ditangani berbeda dengan usaha masyarakat setempat,” tambahnya.
Melihat kondisi tersebut, Dede Yusuf mengusulkan agar Kemendagri tidak hanya menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan, tetapi juga proaktif menyelaraskan potensi daerah dengan bentuk BUMD yang dibentuk.
Salah satu solusi konkret yang ditawarkan adalah membentuk Direktorat Jenderal BUMD sebagai unit baru di bawah Kemendagri.
Jika pilot project ini terbukti efektif, maka bisa dilanjutkan dengan regulasi khusus dalam bentuk Undang-Undang BUMD.
“Kalau dirjen BUMD bisa tepat sasaran dan mampu membina, maka langkah selanjutnya adalah menyusun UU BUMD yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” tutupnya.
( sumber : beritasatu.com )