Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur

Rabu, 07 Mei 2025 13:43

bapak mca (1)

Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan mendorong pemerintah mengambil langkah nyata dan terukur merespons melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025, yang hanya mencapai 4,87 persen secara tahunan.

Pelemahan itu terlihat apabila dibandingkan dengan capaian pada kuartal IV 2024 yakni 5,02 persen, maupun kuartal I 2024 yaitu 5,11 persen. Marwan menyebut situasi ini menjadi alarm penting bagi pemerintah, terlebih lagi karena capaian ini terjadi pada tiga bulan pertama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Ini saatnya pemerintah mengambil langkah nyata dan terukur," kata Marwan kepada wartawan, Selasa (6/5/2025). Menurut dia, hal yang cukup mengkhawatirkan dari pelemahan itu ialah terjadi di kuartal I yang biasanya mendapatkan dorongan musiman dari konsumsi masyarakat, seperti momen Ramadan dan Tahun Baru. Kondisi itu menurutnya mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah, mengalami tekanan yang cukup berat.

"Ini sejalan dengan data BPS yang menyebut populasi kelas menengah mengalami penurunan," ucap Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu. Di sisi lain, kinerja ekspor tumbuh 6,78 persen. Namun, Marwan mengingatkan keberlanjutan kontribusinya dipertanyakan di tengah ketegangan geopolitik global dan kebijakan tarif tinggi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang berdampak langsung pada mitra dagangnya, termasuk Indonesia.

Jika perang dagang terus memburuk dan penundaan tarif baru berakhir, katanya, maka tekanan terhadap ekspor Indonesia sangat mungkin meningkat.

Marwan juga menyoroti realisasi belanja pemerintah yang terkontraksi pada awal tahun ini. Menurutnya, hal ini menandakan APBN belum mampu menjalankan fungsi stimulatifnya secara optimal. Dia mengatakan bahwa belanja negara semestinya menjadi motor penggerak ekonomi di tengah tekanan global dan lemahnya konsumsi domestik. "Pada kuartal dua kondisi ini harus segera dibenahi melalui percepatan realisasi anggaran, terutama untuk program prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita," ucapnya. Oleh karena itu, dia menilai salah satu strategi yang bisa diadopsi oleh Prabowo adalah menghidupkan kembali keep buying strategy, sebuah pendekatan yang terbukti efektif diterapkan pada era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadapi krisis global 2008–2009.

Menurutnya, strategi itu fokus pada upaya menjaga keberlangsungan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi melalui perluasan subsidi langsung, pemberian insentif konsumsi, serta penjaminan harga bahan pokok tetap stabil. "Keep buying strategy pada masa itu terbukti mampu menahan konsumsi rumah tangga agar tidak anjlok drastis dan tetap menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi," tuturnya. Dalam konteks saat ini, lanjut Marwan, strategi itu bisa diterjemahkan dalam bentuk optimalisasi belanja sosial yang bersifat langsung, perluasan bantuan bagi UMKM yang menyasar konsumsi kelas menengah ke bawah.

"Serta insentif fiskal bagi sektor perdagangan dan jasa yang menjadi penopang ekonomi domestik," ucap sekretaris Dewan Pakar Partai Demokrat itu. Selain itu, pemerintah menurutnya harus segera mengakselerasi realisasi belanja pembangunan prioritas, memperkuat strategi hilirisasi industri, serta memastikan insentif yang diberikan benar-benar menyasar sektor terdampak langsung perlambatan global. Menurutnya, kerja sama lintas sektor juga mutlak diperlukan untuk menangkap peluang relokasi industri global dari Tiongkok dan AS ke Indonesia.

"Diplomasi ekonomi harus diperkuat, pasar ekspor perlu didiversifikasi, dan ketergantungan pada komoditas primer harus dikurangi melalui hilirisasi dan penguatan manufaktur domestik," ujarnya. Marwan mengatakan pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi bukan hanya soal angka, tetapi cerminan dari masih belum sinergisnya instrumen kebijakan dan lemahnya efektivitas program pembangunan. Dengan langkah strategis dan terukur dan belajar dari praktik kebijakan yang telah berhasil di masa lalu seperti keep buying strategy, dia yakin pemerintah dapat menavigasi tantangan ekonomi saat ini dan membawa Indonesia kembali ke jalur pertumbuhan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.(fat/jpnn)

( sumber : jpnn.com )


Berita Lainnya

Nasional

Frederik Kalalembang Temui Wamenhub, Bawa Aspirasi Masyarakat Terkait Tol Laut dan Bandara Sorowako

Nasional

Rapat dengan BNN, Hinca Panjaitan Singgung Lambatnya Negara Riset Ganja Medis

Nasional

DJP Cuma Obok 'Kebun Binatang', DPR Was-was Banyak Pengemplang Pajak

Nasional

Zulfikar Hamonangan: Hentikan Permainan Harga Pupuk, Petani Harus Dapat Haknya

Nasional

Iman Adinugraha Dorong Pengembangan Even Nasional Berbasis Wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi

Nasional

Pencopotan Kapolres Belawan Dinilai Terlalu Dini, Frederik Kalalembang : Pemimpin Harus Bijak

Nasional

Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru

Nasional

Prihatin Seorang Ayah Demo Karena Anaknya Meninggal, Legislator Minta RSUD Karawang Transparan

Berita: Nasional - Frederik Kalalembang Temui Wamenhub, Bawa Aspirasi Masyarakat Terkait Tol Laut dan Bandara Sorowako •  Nasional - Rapat dengan BNN, Hinca Panjaitan Singgung Lambatnya Negara Riset Ganja Medis •  Nasional - DJP Cuma Obok 'Kebun Binatang', DPR Was-was Banyak Pengemplang Pajak •  Nasional - Zulfikar Hamonangan: Hentikan Permainan Harga Pupuk, Petani Harus Dapat Haknya •  Nasional - Iman Adinugraha Dorong Pengembangan Even Nasional Berbasis Wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi •  Nasional - Pencopotan Kapolres Belawan Dinilai Terlalu Dini, Frederik Kalalembang : Pemimpin Harus Bijak •  Nasional - Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru •  Nasional - Prihatin Seorang Ayah Demo Karena Anaknya Meninggal, Legislator Minta RSUD Karawang Transparan •