Lanjutkan Tour de Java SBY dan Bu Ani Singgah di Candi Prambanan

Senin, 14 Maret 2016 00:00

fraksidemokrat.org, DIY -- Hari ke-7 safari Tour de Java, Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono bersama rombongan singgah ke Candi Prambanan, DIY. Selain menikmati pemandangan warisan budaya Indonesia, SBY menyapa warga untuk kegiatan meet the people.

Kedatangan SBY dan istrinya, Ani Yudhoyono pagi ini sekaligus untuk perjalanan rombongan Tour the Java menuju Boyolali dan Salatiga dari DIY. Diawali dengan sarapan di restoran Rama dan Sinta yang berada di kompleks Prambanan, SBY lalu naik untuk melihat-lihat candi. Ibu Ani juga mengeluarkan kameranya untuk mengambil gambar pemandangan dan candi.

Ada kejadian menarik saat SBY dan rombongan sedang mendapat penjelasan tentang sejarah Candi Prambanan. Sang pemandu wisata lebih banyak berbicara dengan bahasa Jawa kromo (halus). Presiden RI ke-6 itu meminta agar panduan menggunakan Bahasa Indonesia saja.

"Niki liane mboten ngertos (ini yang lainnya tidak mengerti)" kata SBY, Senin (14/3/3016). Sontak pernyataannya membuat rombongan PD tertawa karena SBY mengingatkan pemandu acara juga dengan bahasa Jawa halus.

Selama mendengarkan cerita sejarah Prambanan, SBY dan keluarganya juga menyempatkan diri untuk berfoto-foto dengan latar belakang candi. Ia dan Ibu Ani terlihat romantis berfoto berdua di tangga candi. Kemudian bersama anak kedua mereka, Edhie Baskoro (Ibas), SBY dan Ibu Ani juga berfoto bersama.

SBY pun kemudian kembali melontarkan canda. Itu dikarenakanan banyak pengunjung, termasuk pengurus dan staf DPP PD yang juga memintanya untuk berselfie. Beberapa turis seperti dari Malaysia dan Rusia tak mau ketinggalan lalu mengajak SBY untuk berfoto.

"Mana ibu bendahara umum? Satu foto Rp 100 ribu ya. Lumayan kan kalau dikumpulin," canda SBY.

"Welcome Indonesia, enjoy your stay," tambahnya kepada turis.

Beberapa fungsionaris PD yang ikut dalam rombongan ini seperti Waketum Roy Suryo, Syarief Hasan, dan Cornel Simbolan. Kemudian juga ada Sekjen PD Hinca Panjaitan dan beberapa elite lainnya. Roy mengingatkan bahwa SBY adalah presiden pertama yang memegang stupa kepala di Candi Prambanan. Stupa tersebut jatuh saat Gempa Yogyakarta 2006 lalu.

"Oh ya saya pegang dulu setelah gempa, untuk mengawali pembangunan kembali," ujar SBY.

Ketua Panitia SBY Tour de Java, Didik Mukrianto menyatakan, kedatangan rombongan ke candi Prambanan adalah untuk mengingatkan betapa indahnya Indonesia. Meski beberapa kali datang, SBY tampaknya juga sangat menikmati berkekeling di kawasan warisan budaya tersebut.

"Ya kami singgah sekalian jalan ke kota berikutnya dalam rangkaian Tour de Java. Ini agar kita tidak lupa betapa kaya-nya Indonesia. Agar kita tetap ingat budaya yang kita miliki," ujar Didik di lokasi yang sama.

Sementara itu menurut Wasekjen PD yang salah satu fokusnya adalah membidangi budaya, Putu Supadma Rudana, partai berlambang Mercy itu memiliki komitmen untuk terus mengangkat kebudayaan Indonesia.

"Demokrat betul-betul ingin menyerap tidak cuma aspirasi yang tersurat tapi aspirasi yang tersirat. Keindahan kemuliaan seperti Candi Prambanan ini menunjukkan tingginya peradaban dan kebudayaan Indonesia," ungkap Putu yang ikut dalam rombongan SBY Tour de Java.

PD pun ingin menjadi salah satu pihak yang senantiasa dapat menggaungkan akan indahnya Peradaban Indonesia. Sebab segala budaya, seni, dan warisan kebudayaan Indonesia disebut Putu bisa mengexplore gagasan, membawa kebanggaan dan jiwa dari bangsa ini.

"Kita tentu akan terus mendengar dan memfasilitasi segala bentuk kebudayaan khususnya heritage. PD punya komitmen untuk terus mengawal, menjaga, melindungi, dan menggaungkan serta menyalurkan gagasan kemuliaan ini ke negara luar," ucap Ketua Asosiasi Museum tersebut.

"PD betul-betul hadir dan memberi penghargaan tinggi terhadap kebudayaan dan memberi aspirasi serta hormat kami kepada pelaku-pelaku budaya dalam bentuk artefak, seni tari dan lainnya, yang terus menjaga, mengawal, melestarikan, dan mengantarkan gagasan besarnya kepada penurus bangsa. Ini patut diperjuangkan," sambung Putu.

Usai mengitari kompleks candi, SBY dan rombongan mampir di pasar suvenir yang menjual pakaian dan barang-barang tradisional. Seratusan lebih pedagang dan penjual memanfaatkan momen tersebut untuk menyapa mantan orang nomor satu di Indonesia itu. Banyak yang meminta untuk bersalaman dan berfoto dengan SBY, Ibu Ani, dan Ibas.

Di pasar kerajinan itu, Ibu Ani tertarik dengan sepasang topeng Rama dan Sinta yang menandakan simbol lelaki dan perempuan. Setelah meminta saran dari sang suami, Ibu Ani akhirnya membeli sepasang topeng tersebut.

Sementara itu Ibas membeli pakaian sorjan berwarna cokelat dan blankon khas Sunan Kalijaga untuk sang anak dan dirinya sendiri. Sambil menyapa dan berbelanja, Ibas sempat berbincang dengan para pedagang. Salah satunya adalah Ibu Sajiyo.

"Bagaimana bu ramai dagangannya?" tanya Ibas.

Pedagang yang mengambil dagangannya dari pihak penyalur itu mengaku keramaian pembeli tidak menentu. Ibu Sayijo juga bercerita bahwa ia telah 35 tahun mencari nafkah dengan berdagang di sekitar Candi Prambanan.

"Lebih ramai zaman Pak SBY, sekarang kurang pengunjung jadi pendapatan menurun. Cuma pas-pasan untuk hidu sehari-hari aja mas," tutur Ibu Sayijo kepada Ibas.

Ibas pun juga menanyakan hal yang sama kepada sejumlah pedagang lainnya dan mendapatkan jawaban serupa. Setelah dari Prambanan, rombongan SBY Tour de Java akan melanjutkan perjalanan menuju Salatiga.(choky)

 

 

 


Berita Lainnya

Nasional

Frederik Kalalembang Temui Wamenhub, Bawa Aspirasi Masyarakat Terkait Tol Laut dan Bandara Sorowako

Nasional

Rapat dengan BNN, Hinca Panjaitan Singgung Lambatnya Negara Riset Ganja Medis

Nasional

DJP Cuma Obok 'Kebun Binatang', DPR Was-was Banyak Pengemplang Pajak

Nasional

Zulfikar Hamonangan: Hentikan Permainan Harga Pupuk, Petani Harus Dapat Haknya

Nasional

Iman Adinugraha Dorong Pengembangan Even Nasional Berbasis Wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi

Nasional

Pencopotan Kapolres Belawan Dinilai Terlalu Dini, Frederik Kalalembang : Pemimpin Harus Bijak

Nasional

Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur

Nasional

Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru

Berita: Nasional - Frederik Kalalembang Temui Wamenhub, Bawa Aspirasi Masyarakat Terkait Tol Laut dan Bandara Sorowako •  Nasional - Rapat dengan BNN, Hinca Panjaitan Singgung Lambatnya Negara Riset Ganja Medis •  Nasional - DJP Cuma Obok 'Kebun Binatang', DPR Was-was Banyak Pengemplang Pajak •  Nasional - Zulfikar Hamonangan: Hentikan Permainan Harga Pupuk, Petani Harus Dapat Haknya •  Nasional - Iman Adinugraha Dorong Pengembangan Even Nasional Berbasis Wisata yang ada di Kabupaten Sukabumi •  Nasional - Pencopotan Kapolres Belawan Dinilai Terlalu Dini, Frederik Kalalembang : Pemimpin Harus Bijak •  Nasional - Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur •  Nasional - Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru •