fraksidemokrat.org, Jakata — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Melani Leimena Suharli mempertanyakan pembangunan kilang minyak di Tuban hasil kerjasama dengan Rusia. Pembangunan ini ditengarai memakan biaya hingga Rp 15 sampai Rp 16 miliar dan direncanakan selesai tahun 2026 menggunakan lahan seluas kurang lebih 900 hektar.
‘‘Bagaimana proses pembebasan lahan sebanyak itu, apakah sudah selesai? Untuk investasi yang sedemikian besar, darimana saja sumber investasi itu berasal?’’ kata Melani dalam rapat dengar pendapat Komisi VI dengan PT Pertamina (Persero), Selasa (25/2/2020) di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta.
Melani juga berbicara tentang tentang kemungkinan rekrutmen tenaga kerja kilang minyak tersebut saat nanti selesai dan beroperasi. Menurutnya, komposisi tenaga kerja harus dipikirkan akan memenuhi rasa keadilan.
‘’Jangan sampai lupa menggunakan tenaga kerja domestik terutama di wilayah Tuban,’’ katanya.
Selain itu, Melani juga menyorot masalah pencabutan subsidi LPG 3 kg. ‘’Sejauh mana kajian dampaknya untuk pelaku UMKM? Lalu bagaimana proses kerjasama voucher bersubsidi dengan Kementerian Koperasi? Untuk dapil DKI, sejauh mana proses digitalisasi SPBU? Mengenai Perusahaan Gas Negara (PGN), biarpun menjadi PSO (public service obligation) atau untuk pelayanan publik, tetap harus berkembang dan maju. Jangan sampai merugi dan tidak bermanfaat. Saya ingin berterimakasih juga karena PGN sudah banyak membantu dalam penanganan banjir kemarin di DKI,’’ kata legislator dari dapil DKI Jakarta II itu.
(mediafpd)