Ibas Minta Pertamina Konsisten Jaga Roadmap Energi Terbarukan

Selasa, 25 Februari 2020 00:00

 

fraksidemokrat.org, Jakarta — Anggota Komisi VI DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono meminta PT Pertamina (Persero) menjaga agar roadmap energi baru terbarukan tidak terlalu banyak berubah, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini disampaikan Ibas—sapaan Ketua Fraksi Partai Demokrat—itu dalam rapat dengar pendapat Komisi VI dengan Pertamina (Persero) Selasa, 25/2/2020.

‘’Saya mendukung Indonesia yang berpenduduk besar ini bisa memenuhi demand dalam negeri dan agar sesuai dengan supply. Tidak hanya dalam tataran normatif, tapi jauh hingga ke depan,’’ kata Ibas.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam kesempatan ini membahas road map energi terbarukan, kilang (refinery) dan gas. Nicke Widyawati menilai, Indonesia punya potensi yang besar untuk energi panas bumi. Di mana, cadangan panas bumi mencapai 28 hingga 30 gigawatt (Gw).

Ibas kemudian menyatakan, harga minyak pada 2007-2008 sekitar 100 dolar per barel. Tapi saat ini lebih stabil dan mudah diprediksi sehingga sesuai dengan kebutuhan. Masalahnya, ‘’Bagaimana dengan Indonesia? Produksi kita 1,2 juta barel tapi juga selalu menurun. Faktanya produksi menurun tapi kebutuhan meningkat. Apa kita akan terus menikmati atau akan berpikir jauh ke depan? Itulah gunanya BUMN hadir untuk negeri,’’ kata Ibas.

Wakil rakyat dari dapil Jatim VII itu juga menyatakan, dirinya mendorong Pertamina bersaing dengan perusahaan minyak dunia seperti Chevron. Karena Pertamina adalah pemain utama di Indonesia yang saat ini, tidak merasakan dampak terlalu besar dari kondisi yang terjadi di dunia. 

‘’Pertanyaannya kemudian sederhana, dengan asumsi bahwa BUMN harus untung tanpa merugikan rakyat, atau selalu memihak rakyat, sebetulnya lebih untung mana antara kita membangun refinery, investasi blok di luar negeri atau impor minyak? Atau kombinasi dari ketiganya? Hal ini dilihat dari kacamata bisnis korporasi tentunya. Lalu bagaimana menurut Pertamina nasib anak cucu kita nanti? Kita harus berpikir out of the box,’’ kata Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI itu.

Ibas juga menyampaikan pertanyaan, apakah membangun kilang (refinery) hanya sekadar mimpi? ‘’Karena selalu ada pro kontra tentang hal ini. Singapura memiliki refinery lebih besar dari Indonesia, tapi jika kita bangun ada tidak kegiatan yang menguntungkan?’’ 

 Ibas kemudian mengajak Pertamina merefleksikan persoalan-persoalan lain yang tak kalah penting. Misalnya, perkembangan pengelolaan Blok Mahakam dan Blok Masela, menghitung cadangan migas dan berpikir tentang energi terbarukan dengan visi lebih baik. 

‘’Kita berpikir energi terbarukan, B30 ini lokasinya sudah berapa titik? Apakah menguntungkan? Siapkah kita langsung ke B100, tidak hanya berhenti di B30. Tolong Pertamina berfikir solutif, cari alternatif yang menguntungkan tapi jangan sampai membebani rakyat,’’ tuturnya.

Di lain pihak, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menargetkan energi terbarukan sebesar 23% pada 2025. Saat ini, pemerintah berkomitmen meningkatkan penambahan kapasitas pembangkit EBT hingga 9.051 megawatt (mw) dalam lima tahun, dengan rincian 687 mw (2020), meningkat ke 1.001 mw (2021), 1.922 mw (2022), 1.778 mw (2023), dan 3.664 mw pada 2024 mendatang. 

Mengenai konversi gas, Ibas meminta Pertamina terus menghitung persediaan dan sejauh mana gas benar-benar memenuhi kebutuhan rumah tangga seluruh rakyat.

‘’Terakhir, saya ingin sampaikan, mimpi hanya mimpi tapi jangan hanya berakhir di mimpi saja, 1 juta barel. Timur Tengah boleh memanas, tapi minyak dan gas harus tetap diutamakan bagi kesejahteraan rakyat,’’ pungkasnya.

(mediafpd)

 

 


Berita Lainnya

Nasional

Komisi V Soroti Pentingnya Penguatan Pengawasan Uji Berkala Kendaraan Bermotor

Nasional

Hinca Pandjaitan Kritik Kompolnas soal Penembakan di Belawan: Jangan Gegabah, Verifikasi Fakta Secara Mendalam

Nasional

Teguhkan Komitmen dalam Merawat Nilai Kebangsaan, Ir. H. Mulyadi Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bukittinggi

Nasional

KPU Tak Punya Waktu Cek Ijazah Peserta Pemilu, Legislator Usul Sistem Ad Hoc

Nasional

Momen Andi Muzakkir Aqil Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Parepare

Nasional

DPR dorong DJP perluas basis pajak, soroti potensi ekonomi digital

Nasional

Pesan Anggota DPR RI Zulfikar Achmad: Jaga Nilai-Nilai Luhur dari 4 Pilar Kebangsaan

Nasional

Dampingi Menko AHY, Nurwayah Dukung Rumah Modular Ramah Lingkungan

Berita: Nasional - Komisi V Soroti Pentingnya Penguatan Pengawasan Uji Berkala Kendaraan Bermotor •  Nasional - Hinca Pandjaitan Kritik Kompolnas soal Penembakan di Belawan: Jangan Gegabah, Verifikasi Fakta Secara Mendalam •  Nasional - Teguhkan Komitmen dalam Merawat Nilai Kebangsaan, Ir. H. Mulyadi Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bukittinggi •  Nasional - KPU Tak Punya Waktu Cek Ijazah Peserta Pemilu, Legislator Usul Sistem Ad Hoc •  Nasional - Momen Andi Muzakkir Aqil Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Parepare •  Nasional - DPR dorong DJP perluas basis pajak, soroti potensi ekonomi digital •  Nasional - Pesan Anggota DPR RI Zulfikar Achmad: Jaga Nilai-Nilai Luhur dari 4 Pilar Kebangsaan •  Nasional - Dampingi Menko AHY, Nurwayah Dukung Rumah Modular Ramah Lingkungan •